Dari sekian banyak pecinta traveling, saya termasuk salah satunya. Tapi saya sendiri masih dalam lingkaran newbie traveler.. hehee mohon bimbingannya kakaksss!!. Jujur, belum banyak tempat-tempat indah di muka bumi ini yang saya kunjungi. Di samping harus punya tabungan yang cukup, kita juga harus mengantongi restu orang tua, kan? Tidak mudah memang. Apalagi bagi saya yang seorang anak perempuan dan masih single tentunya.. wkwkkk #hidupjomblo. Saya akui orangtua saya tipe orang yang overprotektif pada anak-anaknya karena kami semuanya adalah perempuan (3 orang bersaudara). Dari kecil saya selalu bermimpi untuk bisa mengeksplor tempat-tempat baru yang ingin saya kunjungi dan saya berkeinginan untuk bisa melihat salju secara langsung dan menyentuhnya.. hahahaaaa norak. Tapiii.. you know why? Saya ingat pertama kali membayangkan salju saat usia saya sekitar 8 atau 9 tahunan. Waktu itu saya membaca buku cerita yang merupakan bonus dari susu dan*ow favorit saya, tentang kisah Gadis Penjual Korek Api (The Little Match Girl). Kebetulan saya tipe anak kecil yang super duper imajinatif hingga terjadilah imajinasi yang merembes kemana-mana dan mulailah mengkhayal seandainya saya yang berada di kisah itu, menikmati salju di hari yang istimewa. Tragis memang.. hahahaaaa tapi begitulah saya yang masih lugu dan polos (maklum masih anak keciiil) hihiih.
Dari kisah itulah, salju menjadi dambaan. Makanya jadi bikin mupeng maksimal ke tempat yang ada saljunya. Tapi kira-kira bakalan tahan gak ya? Takutnya kalau gak kuat dingin malah di suruh lambaikan tangan ke kamera.. hahahaaaaa. Seandainya ada duit runtuh (asal jangan duren) menimpaku bermilyar-milyar mungkin saya sudah memakainya sebagian untuk keliling dunia, biar bisa kayak mbak trinity (yang suka baca travel books pasti kenal doonk).. heheee. Sayangnya yang punya duit bukan saya, tapi orangtua, kakak, kakak ipar, om, tante, oma, opa (sekalian aja sekampung) sumpah ini absurd meenn betmeen.. LOL *makanyakerjaaa*. SIT (Baca: Surat Izin Traveling) aja susah nembus, apalagi minta duit buat traveling.. yang ada di kasih piring cantik. Padahal saya sudah lelah dengan piring cantik, maunya duit cantik biar mata jadi ijo seijo ijonyaaaa.. #akurapopo.
****
Bercerita tentang traveling tentunya tak lepas dari destinasi apa yang paling ingin di kunjungi. Kalau di luar negeri, saya pribadi paling ingin ke Eropa, Korsel, India, Nepal, dan Jepang. Sementara untuk destinasi lokal, saya lebih tertarik ke lombok, raja ampat, pulau komodo, serta mengeksplor wilayah sumatera dan kalimantan. Banyak spot bagus disana dengan berbagai kuliner khasnya yang jempolan. Seandainya ke India, saya tidak ingin hanya ke Taj Mahalnya saja tetapi juga tidak melewatkan kesempatan berkunjung ke Darjeeling (Mirip puncak bogor atau malino makassar yang juga menjadi loksyut film Barfi), Ladakh (Loksyut film 3 Idiots), Kashmir (Loksyut film Mission Kashmir dan Haider), Rajasthan (Loksyut film PK/Peekay yang fenomenal), dan Hyderabad (Disini penduduknya mayoritas muslim loh).
Meski banyak cerita miring tentang india (yang katanya kotor dan tingginya angka kriminalitas), lalu kenapa saya masih tetap ingin kesana? Jawabannya sederhana.. Love doesn't need a reason, right? sama seperti saya yang tak mampu beralasan saking jatuh cintanya dengan negeri hindustan itu lewat berbagai filmnya yang pernah saya tonton. So, saya tidak peduli dengan anggapan miring itu sebelum saya menginjakkan kaki disana. Dan tentang kriminalitas, bukankah di setiap sudut di muka bumi ini selalu ada bahaya yang mengintai? Yang bisa kita lakukan hanyalah waspada dan selalu berdoa di manapun berada. Bagi saya India itu unik dan punya pesona tersendiri. They called it incredible India dan saya sepakat dengan julukan itu. Believe or not, i've watched a lot of hindi movies more than korean dramas. Tapi bukan berarti saya tidak mencintai negeri sendiri. Saya mencintai Indonesia, tempat dimana saya di lahirkan and i'm proud to be Indonesia woman. Traveling ke negara lain bukan berarti melupakan negara sendiri, tapi lebih kepada menghargai dan menikmati lukisan-lukisan Tuhan yang indah hingga tak lupa untuk selalu bersyukur pada-Nya. Traveling ke negara lain juga bisa menjadi ajang mengenalkan negara kita di mata dunia. Indonesia menyimpan banyak kekayaan alam yang tersembunyi. Bahkan kelezatan kekayaan kulinernya sudah mendunia.. bukankah itu membanggakan? Saya percaya bahwa traveling malah akan membuat kita semakin mencintai negeri sendiri. So.. go outside, throw the map, and let's get lost!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar